Postingan

Selamat Hari KORPRI 2021

Gambar
 Korps Pegawai Republik Indonesia atau biasa disebut dengan KORPI merupakan suatu organisasi profesi beranggotakan seluruh Pegawai Negeri Sipil baik Departemen maupun Lembaga Pemerintah non Departemen. Korpri berdiri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor : 82 Tahun 1971, 29 November 1971. Korpri dibentuk dalam rangka upaya meningkatkan kinerja, pengabdian dan netralitas Pegawai Negeri, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari lebih dapat berdayaguna dan berhasil guna. Pembentukan Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) merupakan amanat dari 1.     UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN Pasal 126; 2.     PP 42 tahun tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil 3.     Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia; DASAR, FUNGSI DAN KEANGGOTAAN KORPRI berdasarkan Pancasila dan bercirikan profesionalitas, pengabdian, kemitraan, kekeluargaan, dan gotong-royong.. KORPRI berfungsi sebagai : 1.

Bendera Al Liwa dan Ar Royah

Bendera Umat Islam : "Al Liwa dan Ar Royah ". Bendera " Al Liwa " adalah Panji Rasululloh Saw. yaitu Bendera berwarna Putih bertuliskan lafadz "  لااله الاّالله محمد رّسول الله ". Sedangkan bendera  " Ar Royah ", Panji Rasululloh Saw, berwarna hitam dengan tulisan yang sama yaitu lafadz kalimat " Tauhid ". Bila di sebuah wilayah berkibar bendera " Al Liwa " , berarti menandakan ada seorang Pemimpin di wilayah tersebut. Apabila pemimpin tersebut sebagai Kepala Negara, berarti " Al Liwa " sebagai bendera negara atau sebagai simbol kenegaraan. " Ar Royah ", bendera/panji ini pada masa Rasululloh Saw, sebagai " Panji Jihad ", yang dipegang oleh pemimpin pasukan khusus dalam kondisi perang. Bendera " Al Liwa " dan   " Ar Royah ", sama-sama berbentuk segi empat panjang, bedanya " Al Liwa " lebih besar, dan " Ar Royah " lebih kecil. Rasululloh Saw

Pemerintah Pusat dan Daerah masih Telmi

Antara kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah Sebagai praktisi pendidikan dan pengelola lembaga pendidikan baik formal dan non formal, paling tidak 10 (sepuluh) tahun terahir, penulis menganalisa berbagai kebijakan hususnya pada sektor pendidikan baik formal dan non formal. Pasalnya hingga hari ini Pemerintah Pusat dan daerah masih berkutat pada perdebatan dikotomi tanggung jawab antara pusat dan daerah (prinsip-prinsip seperti ini mengadopsi prinsip sekuler). Sebagai contoh pemerintah saling melempar tanggung jawab pengelolaan pendidikan agama dan keagamaan di bawah struktur Kementerian Agama ( Kemenag ) dengan pengelolaan lembaga pendidikan umum ( Kemendikbud ) . Tahun 2005, audiensi saya dan teman-teman yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Ngaji Indonesia (FKGNI) Kabupaten Bogor, mengusung berbagai usulan diantaranya perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap keberadaan Pendidikan Agama dan Keagamaan. Mereka ( Bupati/Wakil-wakilnya, Asistenya, Ketua Dewan-nya, Komisi D

Kyai Muhammad Syechan Pendiri PP Shidiqiin Wara` dan Pembina Pemuda Pakarti

Ponpes Shidiqiin Wara` Purwojati . Kyai Muhammad Syechan Pendiri PP Shidiqiin Wara` dan Pembina Pemuda Pakarti Mengenang Almarkhum Kyai Muhammad Syechan ketika sedang mengajarkan ilmu hakikat merupakan pengalaman yang tak dapat dilupakan. Pengajaran dengan sistem yang mudah diterima oleh santri, sehingga mudah dipahami. Kyai Muhammad Syechan sangat berperan dalam pendidikan di wilayah Purwojati. Jasa beliau adalah berdirinya Pondok Pesantren Shidiqiin Wara` serta mau mengarahkan pemuda ke jalan masa depan.Beliau membina Pemuda Pakarti agar menjadi pemuda yang siap dalam menghadapi masa depan harus siap tahan banting, tahan menderita. Karena penderitaan saat muda adalah untuk cambuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Dakwah beliau diterapkan langsung kedalam kehidupan nyata sehingga santri dibekali untuk siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Sebagai santri Kyai Muhammad Syechan maka anggota dan pengurus Pemuda Pakarti dan underbownya seperti SIR5 Band, TBM Media Cerdik, K

GURU NGAJI YGNI: Kyai Muhammad Syechan Gurungaji YGNI yang Istiqoma...

GURU NGAJI YGNI: Kyai Muhammad Syechan Gurungaji YGNI yang Istiqoma... : Guru Ngaji YGNI . Kyai Muhammad Syechan Gurungaji YGNI yang Istiqomah Dakwah Kyai Muhammad Syechan lahir didaerah basis merah artinya masy...

Pendidikan Modern

PENDIDIKAN MODERN A. Karakteristik Umum pendidikan dalam kebudayaan Hampir semua kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses yaitu mendengarkan, memperhatikan dan melakukan. Setiap kebudayaan-kebudayaan tertentu memberikan penekanan yang berlainan terhadap satu atau terhadap yang lain dari ketiga proses ini dan memberikan tekanan yang begitu besar pada salah satu ketiga proses ini dalam mempelajari hal-hal tertentu.sebagai contoh pendidikan dibarat masa kini,anak-anak disana lebih banyak membaca daripada memperhatikan dan mendengar meskipun kita ketahui keseimbangan bergeser sedikit karena pemakaian media dan banyaknya pendidikan yang terdiri dari” belajar melalui bekerja”. Semua kebudayaan menggunakan upah dan hukuman untuk mendorong belajar dan membetulkan perilaku yang salah. Upah itu bermacam mulai dari memuji dan menghargai sampai pada pemberian hadiah,hukuman mulai dari tidak membenarkan dan menawarkan sampai pada pengurungan dan pemukulan. B. Masyarak

Kompetensi Kepala Sekolah Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Serta Upayanya

Kompetensi Kepala Sekolah Menurut Peraturan   Menteri Pendidikan Nasional   Nomor 13 Tahun 2007 Tanggal 17 April 2007 Kepribadian 1.1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah. 1.2 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. 1.3 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah. 1.4 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. 1.5 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah. 1.6 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. Manajerial 2.1 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. 2.2 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan. 2.3 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal. 2.4 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju or