Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Wajib Haji

Wajib Haji Ada beberapa wajib haji: Ihram dari miqot. Wukuf di Arafah hingga Maghrib bagi yang wukuf di siang hari. Mabit di malam hari  nahr  (malam 10 Dzulhijjah) di Muzdalifah pada sebagian besar malam yang ada. Mabit di Mina pada hari-hari tasyriq. Melempar jumroh secara berurutan. Mencukur habis atau memendekkan rambut. Thowaf wada’. Jika wajib haji ditinggalkan, maka harus menunaikan  dam . Wajib pertama: Ihram dari miqot Ketika Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  menetapkan tempat-tempat miqot, beliau bersabda, هُنَّ لَهُنَّ وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِهِنَّ ، مِمَّنْ أَرَادَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ ، وَمَنْ كَانَ دُونَ ذَلِكَ فَمِنْ حَيْثُ أَنْشَأَ ، حَتَّى أَهْلُ مَكَّةَ مِنْ مَكَّةَ “ Itulah ketentuan masing-masing bagi setiap penduduk negeri-negeri tersebut dan juga bagi mereka yang bukan penduduk negeri-negeri tersebut jika hendak melakukan ibadah haji dan umroh. Sedangkan mereka yang berada di dalam batasan miqot, maka dia memulai dari kedi

Rukun Haji

Rukun Haji Ihram Thowaf ifadhoh Sa’i Wukuf di Arafah Jika salah satu dari rukun ini tidak ada, maka haji yang dilakukan tidak sah. Rukun pertama: Ihram Yang dimaksud dengan ihram adalah niatan untuk masuk dalam manasik haji. Siapa yang meninggalkan niat ini, hajinya tidak sah. Dalilnya adalah sabda Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam , إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى “ Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. ” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907) Wajib ihram mencakup: Ihram dari miqot. Tidak memakai pakaian berjahit (yang menunjukkan lekuk badan atau anggota tubuh). Laki-laki tidak diperkenankan memakai baju, jubah, mantel, imamah, penutup kepala, khuf atau sepatu (kecuali jika tidak mendapati khuf). Wanita tidak diperkenankan memakai niqob (penutup wajah) dan sarung tangan. Bertalbiyah. Sunnah ihram: Mandi. Memakai wewangian di badan. Memotong bulu